By:Nur ardlina qusmi / 6 / B I G 003 / 4 A
Model Pembelajaran Berbantuan Komputer
1. Model Tutorial
Dalam model ini pola dasarnya mengikuti pengajaran berprogram tipe bercabang dimana mata pelajaran disajikan dalam unit-unit kecil. Tutorial diperlukan membantu siswa dalam mengatasi masalah belajarnya. Biasanya dengan bantuan navigasi materi yang diajarkan, ini akan memudahkan mempelajari bagian-bagian materi tertentu.
2. Model Praktek dan Latihan (Drill and Practice)
Dalam model ini komputer memberi bantuan melalui rangkaian pertanyaan berupa soal materi, seperti dalam buku catatan. Siswa bertugas menjawab soal setelah selesai menjawab seluruh soal komputer memberikan feedback, atau juga memberi feedback setelah menjawab satu soal sebelum beralih ke soal berikutnya.
Dalam menggunakan model ini hendaknya semua konsep, peraturan atau prosedur terlebih dahulu sudah dipelajari oleh siswa. Program akan membimbing siswa melalui serangkaian contoh yang kemudian meningkat pada ketangkasan dan kelancaran dalam mempergunakan ketrampilannya. Model latihan ini sangat cocok untuk tujuan latihan pelajaran matematika, praktek menerjemahkan bahasa asing, latihan membentuk kosakata, dan lain-lain.
3. Model Simulasi (Simulation)
Dengan model ini siswa dihadapkan kepada situasi kehidupan nyata. Misalnya dalam kehidupan modern memperlihatkan perusahaan penerbangan yang menggunakan simulasi-simulasi penampilan pesawat terbang berkomputer canggih sebagai bagian integral dalam melatih terbang para awak pesawatnya. Kadang-kadang model simulasi ini bercampur dengan model permainan.
4. Model Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Program ini harus bekerja dengan data, informasi yang sistematik dan kecepatan bertindak serta ketelitian perhitungan. Komputer menyajikan masalah dan menyediakan feedback kepada siswa.
Selain itu, juga memanipulasi data dan memelihara database, maka siswa menentukan permasalahannya terlebih dulu kemudian mengadakan cara penyelesaian yang antara lain dengan memanipulasi.
Karakteristik-Karakteristik Dari Pembelajaran Berbantuan Komputer Yang Efektif.
Pada saat diskusi tentang karakteristik Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif berlangsung, ingatlah bahwa karakteristik-karakteristik ini bervariasi sesuai dengan kepentingannya dan bergantung pada situasi-situasi yang mana pelajaran dievaluasi.
1. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang hanya menampilkan tampilan yang bagus saja tidak efektif bila tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif menyesuaikan dengan karakteristik siswa.
Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif harus sesuai dengan karakteristik siswa, misalnya bila Pembelajaran Berbantuan Komputer itu akan digunakan untuk siswa SD, maka dalam Pembelajaran Berbantuan Komputer itu harus menampilkan warna-warni yang cerah, kata-kata yang sederhana dan suara yang dapat menarik perhatian siswa.
3. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif memaksimalkan interaksi.
Mungkin keuntungan yang paling besar dalam pembeelajaran yang dikomputerisasi daripada pembelajaran berdasarkan buku teks dan media lainnya adalah potensi untuk melakukan interaksi selama pelajaran berlangsung. Hal ini dikarenakan kemampuan komputer dalam menampilkan gambar-gambar, animasi serta suara yang dapat menarik perhatian siswa sehingga interaksi antara siswa dengan pelajaran dapat maksimal.
4. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif diindividualisasikan.
Beberapa program memperbolehkan murid untuk mengawasi suatu pelajaran seperti tingkat kesulitan, kapan harus beralih pada bahasan selanjutnya atau ketika bantuan diberikan program tertentu bahkan memperbolehkan untuk memberikan komentarnya yang nantinya akan direview kembali oleh perancang pembelajaran.
Persoalan tentang pengawasan oleh murid masih banyak diperdebatkan. Pelajaran telah menunjukkan bahwa murid selalu memberikan hasil terbaiknya dari sudut pandang paedagogies (Garhart & Hannafin, 1986; Hannafin, 1984: Terngson, 1984)
5. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif menarik minat siswa.
Jangan mengasumsikan bahwa belajar dengan menggunakan komputer maka akan memotivasi siswa. Walaupun beberapa siswa lebih suka bentuk pembelajaran dengan komputer, tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama apabila isi dari komputer itu tidak menarik minat mereka. Pelajaran yang tidak menarik minat siswa tidak hanya gagal secara instruksional tetapi juga akan mengurangi antusiasme siswa pada pelajaran berikutnya. Oleh karena itu Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif adalah Pembelajaran Berbantuan Komputer yang dapat menarik minat siswa dari awal pelajaran sampai akhir.
6. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif melakukan pendekatan yang positif kepada siswa.
Sifat dari Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif harus menyerupai seperti antara guru dengan murid pada pertemuan tatap muka. Hindari pemberian hukuman kepada siswa yang masih anak-anak. Satu alasan yang membuat siswa senang dengan Pembelajaran Berbantuan Komputer yaitu mereka merasa nyaman dan merasa bahwa Pembelajaran Berbantuan Komputer merupakan media yang tidak mengancam. Seorang perancang Pembelajaran Berbantuan Komputer harus bisa membuat komputer tidak menghukum siswa ketika mereka berbuat kesalahan.
7. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif menyediakan feedback yang beragam.
Siswa yang masih anak-anak senang atau bahkan membutuhkan umpan balik yang positif yang menunjukkan bahwa mereka telah melakukan sesuatu dengan baik. Dengan kata lain, mereka akan merasa senang apabila mereka diberikan suatu pujian apabila mereka melakukan pekerjaannya dengan baik.
Sebaliknya, siswa dewasa lebih memilih untuk menyingkirkan umpan balik yang positif dengan alasan agar proses belajar lebih efisien. Selanjutnya, perancang haurs bisa memvariasikan bentuk pelajaran yang dapat menghasilkan umpan balik yang positif. Misalnya jika siswa menjawab soal salah, maka feedback yang akan muncul di layar yaitu kapal yang tenggelam atau pesawat meledak di udara.
8. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif sesuai dengan lingkungan pembelajaran.
Banyak pelajaran Pembelajaran Berbantuan Komputer dikembangkan di sekolah untuk digunakan siswa secara perseorangan dengan lingkungan kelas pada umumnya. Oleh karena itu keterlibatan seorang guru harus diminimalisir. Siswa harus bisa memulai pelajaran tanpa bantuan satu orang pun. Hasil yang dikerjakan oleh siswa disimpan oleh komputer lalu kemudian dievaluasi oleh guru.
Walaupun banyak sekolah menempatkan komputer di dalam satu ruangan yang disebut lab di mana gangguan akan lebih banyak terjadi, pelajaran Pembelajaran Berbantuan Komputer harus menghindari musik yang dapat mengganggu konsentrasi siswa.
9. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif mengevaluasi prestasi sesering mungkin.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan pembelajaran dan kebutuhan siswa merupakan kemampuan yang dimiliki oleh Pembelajaran Berbantuan Komputer. Bagaimanapun juga, kemampuan komputer tersebut akan kehilangan arah apabila kita tidak mengevaluasi prestasi siswa sesering mungkin.
Hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pertanyaan yang sesuai
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada siswa harus sesuai dengan apa yang tertera di dalam TIK dan dapat diukur sejauh mana mereka telah mampu menerima suatu pelajaran.
b. Hindari makna ganda atau pertanyaan yang kurang baik
Menulis soal tes yang akan ditafsirkan dengan benar oleh siswa adalah sulit. Soal test harus berisi kosa kata yang sama dengan pengajaran di kelas sehingga siswa dapat menjawabdengan benar. Oleh karena itu dalam menuliskan soal tes harus hati-hati. Soal tes tersebut harus dapat dimengerti oleh siswa.
c. Menilai jawaban dari awal hingga akhir
Ketika komputer menerima jawaban tak terduga, komputer dapat memberi ta.hu siswa bahwa jawaban yang diberikan kurang tepat dan meminta siswa untuk memperbaiki jawabannya. Hal ini harus dapat dilakukan oleh Pembelajaran Berbantuan Komputer dari awal pelajaran sampai akhir pelajaran.
d. Jangan keliru ketidakmampuan untuk merespon dengan mengabaikan jawaban yang benar
Karena respon Pembelajaran Berbantuan Komputer hanya pada penggunaan keyboard, Pembelajaran Berbantuan Komputer yang baik harus dapat membedakan antara ketidakmampuan siswa dalam menjawab soal dengan siswa yang mengabaikan jawaban yang benar.
10. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif menggunakan sumber daya komputer yang baik.
Perancang Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif harus mengetahui kemampuan dari sistem komputernya untuk mengembangkan pelajaran dan mampu membuat pelajaran lebih efektif.
11. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif mengacu pada prinsip desain pembelajaran.
Sebuah desain pembelajaran yang bagus dapat memotivasi siswa, memberitahu siswa tentang tujuan pembelajaran, menampilkan perintah yang tersusun rapi, mengevaluasi perkembangan secara berkala, menyediakan variasi umpan balik. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif harus dapat menlakukan itu semua.
12. Pembelajaran Berbantuan Komputer yang efektif sudah dievaluasi terus-menerus.
Pembelajaran Berbantuan Komputer harus dievaluasi di setiap level baik kualitas pembelajaran, pertimbangan afektif, tampilan fisik maupun relevansinya dengan kurikulum.
Kelemahan Pembelajaran Berbantuan Komputer
1. Butuh Hardware Khusus dan Mahal
Keterbatasan terbesar dari Pembelajaran Berbantuan Komputer adalah membutuhkan perangkat keras yang harganya mahal dan sulit didapat.
2. Sulit Mengulang Topik
Berbeda dengan buku bacaan, pelajaran-pelajaran dalam Pembelajaran Berbantuan Komputer sulit diakses untuk pelajaran yang berikutnya, maksudnya bila hardware tidak tersedia, kita akan mengalami kesulitan untuk mengulang pelajaran yang sebelumnya, atau mengalami kesulitan apabila kita hendak membuatnya sebagai acuan atau referensi ketika mengaplikasikan kemampuan belajar.
Untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan merancang pembelajaran dalam bentuk modul dan membagi beberapa tingkatan menu untuk memudahkan siswa mengulang topik-topik dalam Pembelajaran Berbantuan Komputer, mencetak ringkasan sub pelajaran sebelumnya.
3. Tergantung Pada Kemampuan Membaca dan Visual.
Untuk dapat menggunakan Pembelajaran Berbantuan Komputer dibutuhkan CRT (Catode Ray Tube), yang juga dikenal sebagai video display/monitor. Oleh karena itu akan sangat membutuhkan pengetahuan visual siswa, karena mayoritas isi pelajaran berupa teks ada dilayar, kemampuan membaca siswa menjadi faktor utama yang mempengaruhi efektifitas dalam pelajaran Pembelajaran Berbantuan Komputer. Penggunaan grafik secara luas untuk mengirim informasi dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada kemampuan visual dan membaca pada siswa.
4. Grafik Tidak Realistik.
Dalam banyak kasus, komputer menampilkan grafik atau gambar yang terkadang tidak mewakili objek yang sebenarnya. Terbatas pada warna, kontras, dan membutuhkan waktu untuk menghasilkan suatu gambar yang berkualitas baik. Sering tidak sesuai dalam penggunaan grafik dalam Pembelajaran Berbantuan Komputer, beberapa sistem komputer mempunyai kemampuan resolusi yang tinggi yang dapat mengatur berbagai macam warna dan teksturnya. Pada komputer tertentu bentuk grafik dan karakter dapat mudah dihasilkan dan juga mungkin dapat disimpan utnuk membuat ilustrasi lain. Untuk meningkatkan resolusi cenderung membutuhkan komputer dengan memori dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar.
5. Butuh Keterampilan Pengembangan Tambahan.
Seorang perancang Pembelajaran Berbantuan Komputer harus memiliki keahlian dan pengetahuan diluar kemampuan yang dibutuhkan dalam memproduksi media pembelajaran lainnya. Seorang perancang Pembelajaran Berbantuan Komputer harus memahami kelebihan dan kelemahannya dan juga harus dapat melibatkan siswa dalam proses belajar tersebut. Perancang Pembelajaran Berbantuan Komputer juga harus belajar untuk dapat berfikir interaktif (Show, 1985). Perancang Pembelajaran Berbantuan Komputer harus dapat menyeleksi bacaan yang mendukung dalam memahami cara kerja, kelebihan dan kelemahan sistem komputer, dan harus mempunyai atau memiliki kemampuan bahasa pemograman. Sebagai tambahan seorang perancang Pembelajaran Berbantuan Komputer harus memahami bagaimana membuat program test Pembelajaran Berbantuan Komputer, bagaimana mengatur dan mengevaluasi respon siswa. Dan juga kemampuan mengevaluasi keberhasilan dari pelajaran Pembelajaran Berbantuan Komputer tersebut.
6. Butuh Waktu Pengembangan Yang Lama
Walaupun menggunakan bahasa pemrograman komputer yang dapat mempersingkat waktu dalam memprogram pengembangan Pembelajaran Berbantuan Komputer, tetapi masih ada kendala lain yang membuat waktu yang lama. Proses pengembangan Pembelajaran Berbantuan Komputer sangat kompleks atau rumit, kita juga menggunakan suara-suara sebagai efek tambahan, dan efek suara tersebut harus sesuai dengan isi materi dan karakteristik siswa serta harus diuji coba apakah semua elemen pendukung Pembelajaran Berbantuan Komputer telah berfungsi dengan baik, kemudian juga pada tahap evaluasi Pembelajaran Berbantuan Komputer itu harus diuji coba secara menyeluruh, untuk memastikan sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran telah terlaksana.
7. Kemampuan Belajar Insindental Terbatas.
Pada Pembelajaran Berbantuan Komputer akan sangat sulit belajar insidental karena Pembelajaran Berbantuan Komputer berlangsung berdasarkan program yang sudah dibuat sebelumnya. Sulit sekali untuk menambahkan materi-materi baru yang sesuai dengan perkembangan jaman.
8. Kaku
Pembelajaran Berbantuan Komputer hanya dapat merespon pada input-input tertentu. Contoh, apabila siswa kurang tidur, Pembelajaran Berbantuan Komputer tidak mengetahui bagaimana keadaaan emosional siswa. Jadi Pembelajaran Berbantuan Komputer tidak mempunyai hubungan dengan hal-hal yang berhubungan dengan kemanusian. Pembelajaran Berbantuan Komputer hanya menerima apakah tombol-tombol dalam keyboard telah ditekan dengan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar